Beritaglobal.id – Setelah cukup lama sembunyi dan vakum dari dunia musik, akhirnya penyanyi cantik Nella Regar kembali bangkit dengan merilis album Januari yang Biru, duet bersama Henry Ch.
Kembalinya Nella Regar setelah 25 tahun berawal dari percakapannya dengan Henry Ch di YouTube. Henry mengajaknya untuk kembali terjun ke industri musik.
Pada mulanya ada perasaan kurang percaya diri dalam diri Nella Regar karena sudah sangat lama absen dari dunia musik, tapi karena Henry memberi semangat dan supportnya akhirnya Nella tak bisa menolaknya.
“Allah telah memberikan satu talenta yang amat baik dan bagus, kenapa tidak dimanfaatkan,” kenang Nella dalam hati.
Dukungan dari keluarga, khususnya anak-anaknya juga memberi motivasi bagi Nella, hingga akhirnya penyanyi era 80-an itu mau kembali untuk bernyanyi lagi.
Henry mengisahkan, dalam album Januari Yang Biru ini, proses pemilihan lagu juga berjalan dengan sangat cepat. Kebetulan Nella Regar juga berulang ulang menyaksikan video Januari yang Biru karya Dadang S Manaf, yang pernah sangat terkenal di tahun 90an dibawakan dengan sangat apik oleh penyanyi alm Andi Meriam Matalata.
Dari sinilah kemudian Nella Regar sangat tertarik untuk merilis ulang lagu tersebut dengan aransemen baru yang lebih segar dan modern.
“Seminggu kemudian Henry Ch menguhubungi Nella Regar dan menginfokan musiknya sudah jadi, siap untuk diisi vokal,” ujar Henry menyampaikan kepada artis yg juga pernah terkenal dengan hits lagu Pesan Merah Karya David Mesakh,Jangan Lagi Kau Menangis Untukku Karya Joko Sorry berduet dengan aktor Rano Karno.
Proses rekaman dalam album ini,banyak dibantu oleh Ucie Nurul selain sebagai Vocal Director,Ucie Nurul juga sebagai Backing Vocal. Produksi juga sangat berjalan cepat dan lancar.
“Dari rekaman hingga mixing dan mastering cukup waktu 3 jam saja.”Ujar Henry dalam Conferensi Pers di Sebuah cafe di bilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan(Rabu 8/02/2023)
Bagi penggemar Nella Regar,mulai 27 Januari 2023,lagu Januari Yang Biru sudah bisa dinikmati di Channel YouTube Henry & YouTube.
Jurnalis: Dandung Bondowoso
Discussion about this post