Beritaglobal.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam menggelar workshop tentang Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama, Kamis (11/5/2023).
Kegiatan yang digelar di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau, itu diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag Kota Batam dan beberapa perwakilan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Pelatihan yang dibuka oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Batam, Magdalena Silfia, SMn, MM, mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Batam, Dr H Zulkarnain, SAg, MH, menghadirkan narasumber dari Kantor Kementerian Agama RI yaitu Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Dr H Wawan Junaidi, MH, yang merupakan praktisi Penguatan Moderasi Beragama. Selain itu juga menghadirkan dua fasilitator antara lain, Zulfa Hudiyani, MA, dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kepri di Bintan dan Dr Abd Aziz, MPdI, dari Universitas Pendidikan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari 7 program prioritas Kemenag, salah satunya adalah penguatan tolerasi beragama. Di Kementerian Agama, ini menjadi salah satu program prioritas yang harus diterapkan baik itu di lingkungan kerja, madrasah, pondok atau sekolah-sekolah keagamaan maupun lembaga-lembaga keagamaan lainnya. Sehingga moderasi beragama ini juga harus masuk ke dalam salah satu pembelajaran bagi para siswa,” ungkap Magdalena saat membuka pelatihan tersebut.
Magdalena juga menuturkan bahwa masyarakat patut berbangga dengan kerukunan umat beragama di Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya pada tahun 2022 lalu, nilai indeks kerukunan umat beragama di Kepri adalah tertinggi secara nasional yakni 85,78.
“Kita harus bangga karena hal itu bisa tercapai berkat kerja sama kita semua. Kalau kita di masyarakat tidak rukun, tentu itu tidak bisa diraih. Tahun 2022 itu, di Provinsi Kepri tidak ada yang namanya konflik umat beragama,” ucapnya.
Menurut Magdalena, dengan dilakukannya Penguatan Moderasi Beragama, diharapkan akan menimbulkan tingkat toleransi beragama yang sangat baik di tengah masyarakat. Dengan demikian semua pihak akan saling menghormati, rukun dan bahu- membahu dalam mendukung pembangunan demi meningkatkan taraf perekonomian seluruh masyarakat Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi akan cepat diraih dengan adanya kerukunan antar umat beragama,” pungkasnya.
Jurnalis: Ihwan Muslimin
Discussion about this post