Beritaglobal.id – Peluru kendali Israel menghantam sebuah situs di Iran, demikian laporan ABC News yang mengutip seorang pejabat AS pada Kamis malam. Sementara itu, media negara Iran melaporkan adanya ledakan di tengah negara tersebut, hanya beberapa hari setelah Iran meluncurkan serangan balasan dengan drone ke Israel.
Penerbangan komersial mulai mengalihkan rute mereka pada Jumat pagi di atas barat Iran tanpa penjelasan, ketika sebuah agensi berita setengah resmi di Republik Islam tersebut mengklaim telah terjadi “ledakan” di atas kota Isfahan.
Beberapa penerbangan Emirates dan Flydubai yang sedang terbang di atas Iran pada Jumat pagi tiba-tiba melakukan putaran tajam menjauh dari wilayah udara tersebut, sesuai dengan jalur penerbangan yang terlihat pada situs web pelacak Flightradar24.
“Penerbangan di atas kota Isfahan, Shiraz, dan Tehran telah dihentikan,” demikian laporan media negara, seperti dilansir dari ArabNews.com, Jumat (19/4/2024).
Israel sebelumnya telah menyatakan akan melakukan pembalasan atas serangan Iran akhir pekan lalu, yang melibatkan ratusan drone dan peluru kendali sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaannya di Suriah.
Sebagian besar drone dan peluru kendali Iran berhasil dihancurkan sebelum mencapai wilayah Israel.
Kantor berita Fars yang setengah resmi melaporkan adanya suara ledakan di atas Isfahan dekat bandara internasionalnya. Namun, tidak ada penjelasan yang diberikan untuk ledakan tersebut.
Beberapa situs nuklir Iran terletak di provinsi Isfahan, termasuk Natanz, yang menjadi pusat program pengayaan uranium Iran. Isfahan, sekitar 350 kilometer selatan ibu kota Iran, Tehran, juga menjadi markas besar pangkalan udara utama militer Iran.
Posting yang tidak dikonfirmasi di media sosial mengatakan setidaknya tujuh kota di Iran telah diserang.
Pemerintah Iran tidak memberikan komentar langsung. Sedangkan militer Israel tidak segera merespons permintaan komentar.
Kantor berita IRNA yang dikelola negara melaporkan bahwa Iran menembakkan baterai pertahanan udara pada Jumat pagi di beberapa provinsi setelah adanya laporan ledakan di dekat kota Isfahan.
Namun, tidak ada penjelasan yang diberikan tentang apa yang menyebabkan baterai tersebut ditembakkan, meskipun penduduk di sekitar wilayah tersebut melaporkan mendengar suara ledakan.
Sementara itu, di Irak, di mana sejumlah milisi yang didukung Iran berbasis, warga Baghdad melaporkan mendengar suara ledakan, tetapi sumber suara tersebut tidak segera jelas.
Di Suriah, sebuah kelompok aktivis lokal mengatakan serangan telah menghantam posisi militer di bagian selatan negara itu pada Jumat.
“Ada serangan terhadap posisi radar tentara Suriah,” kata Rayan Maarouf, yang menjalankan situs web anti-pemerintah Suwayda24 yang meliput berita dari provinsi Sweida di selatan.
Posisi militer Iran di Suriah sering menjadi target serangan udara Israel dalam beberapa tahun terakhir. Awal bulan ini, serangan Israel menghancurkan bangunan konsulat tambahan Kedutaan Besar Iran di ibukota Suriah, Damaskus, menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Garda Revolusi Iran, memicu serangan drone dan peluru kendali Iran ke Israel pada 13 April.
Israel telah menyatakan akan melakukan pembalasan atas serangan rudal dan drone Iran pada 13 April.
Analisis dan pengamat telah memperingatkan tentang risiko perang Israel-Gaza menyebar ke bagian lain dari wilayah tersebut.
Harga minyak melonjak setelah laporan serangan Israel. Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 2 persen menjadi $ 88,86 per barel, dolar menguat secara luas, harga emas naik 1 persen, dan kontrak berjangka S&P 500 turun 1 persen..
Serangan Israel terhadap Gaza dimulai setelah kelompok Islamis Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, menurut perhitungan Israel.
Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan setempat. Kelompok yang didukung Iran telah menyatakan dukungan untuk Palestina, meluncurkan serangan dari Lebanon, Yaman, dan Irak.
Sumber: arabnews.com
Discussion about this post