Beritaglobal.id – Kontroversi seputar efek samping obat sakit kepala Paramex mencuat belakangan ini setelah ditemukan bahwa kemasan baru produk tersebut mencantumkan risiko anemia aplastik.
Sorotan ini muncul setelah seorang netizen membandingkan kemasan lama dan baru Paramex di media sosial X.
Ternyata, tidak banyak yang menyadari bahwa kemasan baru tersebut mencantumkan efek samping tersebut.
Noorman Effendi, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, menegaskan bahwa kandungan propyphenazon dalam Paramex aman digunakan selama sesuai dengan indikasi, dosis, dan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Namun, netizen menjadi resah setelah menemukan tambahan keterangan mengenai efek samping anemia aplastik pada kemasan baru obat tersebut.
Prof Zullies Ikawati, Profesor Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa propyphenazon merupakan bahan yang diketahui dapat menyebabkan anemia aplastik jika digunakan secara kronis atau dalam jangka panjang.
Namun, risiko tersebut tergolong kecil karena obat-obat tersebut umumnya digunakan hanya jika diperlukan.
PT Konimex, produsen Paramex, memberikan klarifikasi terkait kontroversi ini.
Menurut mereka, penambahan keterangan mengenai efek samping anemia aplastik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai dengan ketentuan yang menyertainya.
Informasi tersebut juga sudah disetujui oleh BPOM.
Chief Executive Officer PT Konimex, Rachmadi Joesoef, menegaskan bahwa Paramex sudah mencantumkan aturan pakai dan dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasannya.
Obat ini hanya diperuntukkan untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi, dan harus diminum sesuai dengan gejala yang muncul serta dapat dihentikan setelah gejala hilang.
Meskipun demikian, kontroversi ini tetap menjadi perhatian masyarakat terkait keselamatan dan keamanan penggunaan obat.
Sebagai langkah preventif, para pengguna diimbau untuk selalu membaca dan memahami informasi yang tertera pada kemasan obat serta berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsinya.
Sumber: CNBC Indonesia, Intodaymedia.com
Discussion about this post