Beritaglobal.id (Batam/Kepri) -Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kodat86 menduga ada aroma korupsi dalam sewa mobil yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan.
Ketua LSM Kodat86 Cak Ta’in Komari SS kepada Beritaglobal.id menyebutkan, pihaknya m emukan anggaran fantastis untuk sewa 30 unit kendaraan roda empat pada Disdik Kabupaten Bintan.
Saya mempertanyakan uang hampir Rp 5 milliar, tepatnya sebesar Rp 4.761.042.000,- dihabiskan untuk “Sewa mobil”, oleh pihak Disdik Bintan ujarnya.
Disebutkan, Disdik Bintan merental sebanyak 30 unit kendaraan, berkapasitas muat 29-30 orang itu dilakukan sejak Februari hingga Desember 2022.
Sebab jika dibreakdown akan ketemu angka berkisar Rp 14.420.400,- perbulan perunit. Mungkin angka sewa itu wajar, tapi yang tidak wajar menyewa kendaraan sebanyak itu.
Cak Ta’in, mempertanyakan, untuk apa sewa kendaraan sebanyak itu. Digunakan kemana saja kendaraan itu ujarnya.
Saya ragukan kebenaran realisasi anggaran tersebut, apakah baru terlaksana tahun ini atau sudah pernah dilakukan tahun sebelumnya. “Penyedianya siapa kira-kira, proses lelang atau penunjukan langsung?” itu perlu kejelasan tegasnya.
Mantan Dosen Unrika itu mempertanyakan keberadaan kendaraan yang disewa tersebut, pasalnya kendaraan minibus berkapasitas 29-30 hampir tidak ditemukan di Pulau Bintan. “Jangan sampai kendaraan siluman yang dirental, ” tegas Cak Ta’in.
Pertanyaannya, mengapa anggaran sebesar itu hanya dihabiskan untuk sewa, bukan dengan cara pengadaan pembelian. Sehingga menjadi aset daerah.
Harga kendaraan minibus berkapasitas 16 orang hanya berkisar Rp 400-500 juta. Artinya dengan anggaran hampir 5 miliar itu bisa dapat 10-12 mobil Isuzu elf atau Toyota Hiace Commuter.
“Maka dalam jangka 2-3 tahun kebutuhan kendaraan itu bisa terpenuhi dan menjadi daerah. Penggunaan anggaran itu kan ada nilai kewajaran ujar Cak Tak’in.
Maka dalam hal ini, pihaknya akan terus mengembangkan masalah ini, dan melakukan investigasi terkait realisasi anggaran tersebut.
Sehingga nantinya akan terang benderang, jika selesai kita telusuri realisasi anggaranya. Sepertinya ada yang tidak beres dalam hal ini. Media ini belum berhasil mengkonfirmasi pihak terkait.
Jurnalis : A.Sihotang
upload : redaksi
Discussion about this post