Beritaglobal.id (Jakarta) – Musik adalah bahasa universal yang sangat luas, dengan merajalelanya lagu berbahasa Sunda Industri Musik Indonesia serta keberhasilan lagu Runtah karya Doel Sumbang menjadi inspirasi banyak musisi untuk menciptakan lagu berbahasa Sunda.
Salahsatunya Apoy, pentolan grup band Wali yang menciptakan tembang bernuansa Sunda bertajuk Kumaha Aing.
“Lagu Kumaha Aing sudah lama saya buat, tapi kalau baru sekarang bisa di release. Soal waktu saja, tapi kalau dianggap terinspirasi lagu Runtah, nggak juga,” jawab Apoy menjawab pertanyaan penulis saat jumpa pers peluncuran Single Kumaha Aing di kantor Nagaswara Musik di Kawasan Menteng Jakarta Pusllar, baru-baru ini.
Terlepas semua itu, grup band Wali akhir bulan Januari ini melepas single terbaru berlirik bahasa Sunda. Musiknya juga digarap Wali lengkap dengan nuansa khas musik Tanah Pasundan seperti suling dan kendang jaipongan. Membuat lagu dengan lirik berbahasa daerah (Sunda) adalah kali pertama bagi Wali.
Semangat untuk membuat lagu-lagu dengan lirik bahasa daerah, sudah lama dipikirkan Wali. Apalagi, band itu telah eksis selama 23 tahun. Tapi kemudian banyak pertimbangan. Harapan tersebut akhirnya baru terwujud di tahun ini.
“Dari awal memang kita sudah pengin bikin lagu dengan lirik begini. Karena ini challenge juga buat kita, Wali bisa nggak menyanyikan lagu yang agak primordial sedikit. Kita bangun dengan lirik berbahasa Sunda. Kebetulan saya orang Sunda, Faank orang Sunda. Jadi, apa salahnya kalau kita harus coba membuat lirik yang tidak pernah kita buat sebelumnya di karya-karya Wali,” terang Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali.
Ada semangat luar biasa yang ingin dihadirkan Wali kepada para penikmat musik dengan merilis single “Kumaha Aing”. Lewat lagu tersebut, Wali ingin ikut meramaikan khazanah bahasa daerah yang menjadi dasar bahasa Indonesia. Selain itu, tentu saja ada pesan moril yang ingin mereka bagi di lirik lagu tersebu”
““Lagu Kumaha Aing sudah lama saya buat, tapi kalau baru sekarang bisa di release. Soal waktu saja, tapi kalau dianggap terinspirasi lagu Runtah, nggak juga,” jawab Apoy menjawab pertanyaan penulis saat jumpa pers peluncuran Single Kumaha Aing di kantor Nagaswara Musik di Kawasan Menteng Jakarta Pusllar.
Terlepas semua itu, grup band Wali akhir bulan Januari ini melepas single terbaru berlirik bahasa Sunda. Musiknya juga digarap Wali lengkap dengan nuansa khas musik Tanah Pasundan seperti suling dan kendang jaipongan. Membuat lagu dengan lirik berbahasa daerah (Sunda) adalah kali pertama bagi Wali.
Semangat untuk membuat lagu-lagu dengan lirik bahasa daerah, sudah lama dipikirkan Wali. Apalagi, band itu telah eksis selama 23 tahun. Tapi kemudian banyak pertimbangan. Harapan tersebut akhirnya baru terwujud di tahun ini.
“Dari awal memang kita sudah pengin bikin lagu dengan lirik begini. Karena ini challenge juga buat kita, Wali bisa nggak menyanyikan lagu yang agak primordial sedikit. Kita bangun dengan lirik berbahasa Sunda. Kebetulan saya orang Sunda, Faank orang Sunda. Jadi, apa salahnya kalau kita harus coba membuat lirik yang tidak pernah kita buat sebelumnya di karya-karya Wali,” terang Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali.
Ada semangat luar biasa yang ingin dihadirkan Wali kepada para penikmat musik dengan merilis single “Kumaha Aing”. Lewat lagu tersebut, Wali ingin ikut meramaikan khazanah bahasa daerah menjadi dasar bahasa Indonesia.
Jurnalis: Dandung Bondowoso
Discussion about this post