Beritaglobal.id – “Terkait kerjasama mengenai ikan betutu (utiang binguang) yang merupakan jenis ikan produk ekspor ke negara Singapura, dan menurut data yang ada, Pasaman adalah pengekspor ikan betutu terbesar,” Ungkap M.Dwi Richie.
M. Dwi Richie juga menjelaskan bahwa ekspor ikan betutu ke Singapura adalah untuk memenuhi bahan baku produk kosmetik dan juga merupakan obat bagi orang pasca operasi, dan Yusrizal Abubakar tertarik untuk menanamkan modalnya untuk produksi ikan betutu di Pasaman.Imbuhnya.
Kepada awak media beritaglobal.id. Yusrizal menyampaikan bahwa PT. Soon Hock Fish bekerjasama dengan Pemkab Pasaman dalam hal pengembangan pusat pembibitan dengan penyediaan indukan, sehingga tidak terjadi kelangkaan bibit betutu, karena kendala dari ikan betutu ini adalah suplay untuk bibit alami yang sangat terbatas sekali di alam, sehingga kita harus sediakan bibit di level petani.Ungkap Yusrizal Abubakar.
Lajutnya, kendala kedua adalah pengembangan budidaya ikan betutu belum dipahami oleh masyarakat, kita adakan pelatihan kepada petani ikan cara budidaya ikan yakni dengan menggunakan pasangan ikan lainnya seperti ikan mas dan ikan nila, karena ikan betutu butuh pakan alami yang berasal dari anakan ikan nila dan anakan ikan mas, sebut Yusrizal Abubakar.
Pembelian ikan betutu untuk pasar lokal dengan harga yang tinggi dari harga ikan mas dan ikan nila dengan ring 40 ribu sampai 60 ribu perkilogram, ucapnya.
Jurnalis: Mukhlis
Biro Pasaman: M. Said Nasution
Discussion about this post