Merangin – Terkait kenaikan harga bahan kebutuhan pokok sehar-hari, yaitu beras yang mengalami kenaikan cukup tinggi di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dikeluhkan oleh para pedagang dan masyarakat.
Beberapa pedagang sembako yang berada di Pasar Baru Bangko menuturkan ke media ini, Kamis (7/9/2023) bahwa sudah hampir 2 (dua) pekan beras mengalami kenaikan, sehingga sangat berdampak pada penghasilan dan omset penjualannya.
Adapun beras yang mengalami kenaikan harga yaitu beras merk Dua Lele harga saat ini Rp15 ribu/kg, sebelumnya Rp13 ribu/kg, beras merk Naruto dan merk Belida Rp15 ribu/kg, sebelumnya 14 ribu/kg, beras solok dan Payakumbuh dari Sumatra Barat Rp17 ribu/kg sebelumnya Rp15 ribu/kg dan beras merk anak daro dari Kabupaten Kerinci Rp15 ribu/kg sebelumnya Rp13 ribu/kg
“Kenaikan Harga beras ini sangat berpengaruh sekali dengan penghasilan yang diterima dan omset penjualan jauh berkurang,”jelas Udin (47) pedagang sembako di pasar baru kepada media ini.
Ia menjelaskan bahwa biasanya masyarakat/konsumen saat belanja membeli beras dengan jumlah banyak dalam bentuk kemasan 5,10 dan 20 kg, namun sejak ada kenaikan harga mengurangi pembelian dalam bentuk takaran kilo gram (Kg).
“Minta kepada pemerintah atau pihak terkait untuk bisa segera menstabilkan harga beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari,”harapnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh pedagang sembako lainya menuturkan bahwa sebagai pedagang dirinya sangat resah dengan kenaikan kebutuhan dapur khususnya beras, dimana selain omset jualannya jauh berkurang juga jual beli sepi.
“Jualan akhir akhir ini sepi, omset jualan dan penghasilan jauh menurun karena harga sembako terus ada kenaikan utamanya beras, sehingga masyarakat atau pembeli berkurang dan mengurangi jumlah yang dibelinya,” ujar mamak Anggun.
Kenaikan kebutuhan dapur juga dikeluhkan oleh masyarakat/konsumen baik yang berprofesi sebagai pedagang makanan dan ibu-ibu rumah tangga, dimana dirinya sangat terbebani dengan kenaikan kebutuhan bahan pokok dan dapur yang terus alami kenaikan, karena tidak seimbang antara penghasilan yang didapatnya sehari-hari dengan pengeluaran
“Semakin sulit sekarang mencari penghidupan, bahan-bahan semua banyak yang naik khususnya beras. Bila kita naikan harga pembeli mengeluh dan bila tidak dinaikan harga tidak ada dapat untung,”ucap Rustam (45) salah satu pedagang makanan.
Keluhan juga disampaikan oleh konsumen lainya, dimana dengan adanya kenaikan kebutuhan dapur khususnya beras sebagai makanan pokok sangat memberatkan perekonomiannya sebagai masyarakat penghasilan rendah.
“Ke pasar bawa uang uang Rp100 ribu sekarang tidak banyak yang bisa dibawa pulang kerimah, bahan dapur termasuk beras harga naik tinggi,”keluh Siska (29) ibu rumah tangga. (tugas).
Discussion about this post